Wapres Perintahkan KBRI Tuntut Ganti Rugi
Agustus 30, 2007 Tinggalkan komentar
Wakil Presiden M Jusuf Kalla memerintahkan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur, Malaysia, untuk terus menjaga proses hukum dan melakukan tuntutan perdata berupa ganti rugi atas penganiayaan wasit karateka Indonesia Donald Colopita oleh empat polisi Diraja Malaysia.”Saya sudah minta pihak Kedubes Indonesia di Malaysia selain tuntutan secara hukum juga cari upaya ganti rugi, tuntut secara perdata,” katanya di Surabaya, Kamis (30/8).
Wapres telah meminta Menpora Adhyaksa Dault untuk melakukan penuntutan secara perdata tersebut. Menurut Wapres, karena masalah tersebut terjadi di Kuala Lumpur, itu harus diselesaikan di sana juga.
Mengenai desakan agar Malaysia meminta maaf, Wapres mengatakan hal tersebut sama juga jika terjadi kasus WNA di Indonesia, tidak berarti Menlu RI harus selalu meminta maaf.
“Presiden semalam tetap meminta untuk tetap (meminta maaf), jadi saya akan sampaikan pesan Presiden tersebut,” kata Wapres.
Wapres menjelaskan keberangkatannya ke Malaysia untuk menghadiri perayaan 50 tahun kemerdekaan Malaysia. Menurut Wapres hal itu sama ketika perayaan 50 tahun RI, banyak pejabat Malaysia yang hadir.
Menurut Wapres, yang diundang sebenarnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, namun karena berhalangan maka ia diminta menggantikannya.
Sebagai bangsa yang saling berhubungan baik, tambah Wapres, tentu ada saja masalah-masalah.
“Masalah itu (penganiayaan) tentu kita sangat tidak senang dan sesalkan. Kita minta ditindaklanjuti dengan hukum,” kata Wapres.
Malaysia, kata Wapres, sudah berjanji akan menyelesaikannya secara hukum. Lebih lanjut Wapres meminta kepada semua pihak untuk bisa bertindak secara proporsional atas kasus tersebut.
“Kita harus bertindak secara proporsional, jangan hanya karena tindakan empat orang polisi, seluruh bangsa menanggungnya,” kata Wapres.
Sebelumnya beberapa elemen masyarakat mendesak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wapres M Jusuf Kalla membatalkan rencana keberangkatannya ke Kuala Lumpur, Malaysia. Hal itu dipicu oleh adanya penganiayaan wasit karateka Indonesia oleh empat polisi Diraja Malaysia.
Wapres mengaku dapat memahami reaksi keras masyarakat Indonesia atas insiden penganiayaan tersebut. Namun, Wapres meminta masyarakat bisa bersikap proporsional.
Menurut Wapres pastilah keempat polisi pelaku penganiayaan tersebut melakukannya tidak atas perintah atasan. Karena itu yang harus ditindak adalah keempat polisi tersebut.