Cross Stitch Point, Kembangkan Kerajinan Cross Stitch dengan Motif lokal

 

Cross Stitch Point,
Kembangkan Kerajinan Cross Stitch dengan Motif lokal

Pernah melihat kerajinan Cross Stitch dengan pola batik, pakaian, tarian dan makanan tradisional Indonesia.

Mungkin saat ini, hanya Cross stitch point  yang menyediakan karya seperti itu, yang dibuat sendiri oleh pemilik tokonya.

Aryati (50 tahun) dan Niniek (44 tahun) merupakan pemilik Cross Stitch Point, yang memulai tokonya sejak tahun 2000.

Menurut Aryati, kebanyakan karya cross stitch yang ada di Indonesia sampai awal tahun 2000 masih didominasi oleh pola dari Amerika Serikat, Eropa atau animasi.

Namun Aryati, kemudian melakukan  terobosan dengan membuat pola cross stitch yang didasarkan pada pola-pola khas Indonesia dengan tujuan memperkenalkan budaya Indonesia kepada orang asing dan peminat budaya lokal, saat ini sudah ada 100 motif yang telah dibuat.

Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa sebagian besar pembeli ditokonya adalah orang asing, sehingga karya cross stitch dengan motif khas Indonesia bisa menjadi kenang-kenangan dari negara Indonesia.

Awalnya, untuk menjual kerajinan cross stitch buatannya, pada tahun 2000 Aryati menjual pada bazar di tingkat RT yang ada di lingkungannya dalam rangka ulang tahun kemerdekaan Indonesia, selanjutnya ia juga ikut dalam bazaar yang diselenggarakan oleh kedutaan asing, yang ternyata mendapatkan respon yang cukup besar karena para ekspatriat biasanya merasa ‘wajib’ membeli barang di pameran.

Aryati sendiri awalnya adalah seorang arsitek gedung kantor. namun pada waktu krisis moneter 1998 banyak proyek pembangunan gedung yang dihentikan dan akibatnya Aryati pun kehilangan pekerjaan dan selanjutnya pindah ke Perusahaan Furnitur, namun karena terlalu menguras tenaga, waktu serta pikiran. akhirnya usaha di bidang furnitur pun dihentikan.

Untuk Cross Stitch sendiri, Aryati membuat kerajinan ini sejak kecil, yang biasanya dilakukan setelah usai pulang sekolah, menurut Aryati hal yang membuatnya sangat tertarik dengan cross stitch ialah karena diajarkan langsung oleh Ibu dan juga karena awet dan dapat dipajang dalam waktu yang lama.

Motif tradisional yang dikembangkan dalam karya cross stitch buatannya antara lain batik, nasi goreng, bajaj, pakaian adat nusantara dan kostum penari dari berbagai daerah di Indonesia.

Menurut Aryati, motif nasi goreng merupakan pengembangan dari motif yang telah ada sejak jaman Belanda, sedangkan motif bajaj dipakai karena merupakan salah satu ikon kota Jakarta.

Motif Batik diambil dari motif kain batik yang sudah ada terutama dari kawasan Yogyakarta.

Untuk pakaian adat nusantara hampir sebagian besar motif pakaian adat yang ada di Indonesia sudah termasuk didalamnya antara lain Bali, Kalimantan, Jawa dan Betawi.

Sedangkan kostum penari antara lain tari yapong, tari jaipong, tari legong, tari dayak dan panji semirang dengan gradasi warna yang menarik. 

Untuk motif, menurut Aryati semua disainnya dibuat sendiri. sedangkan motif-motif tersebut dipilih karena permintaan untuk motif yang terkait dengan budaya lokal Indonesia sangat tinggi, terlebih lagi karena pembelinya kebanyakan adalah wanita, baik orang lokal maupun asing, yang pada dasarnya ingin mengetahui lebih dalam mengenai kekayaan budaya yang ada.

Namun bukan berarti cross stitch tidak diminati pria, menurut Aryati beberapa wanita yang datang ke tokonya baik di Panglima Polim, Mal Ambassador dan ITC BSD untuk membeli bahan seperti kain dan benang, memberitahukan kalau suami mereka juga suka membuat cross stitch tapi biasanya mereka meminta tolong istri untuk membelikan bahan-bahannya.

Untuk bahan pembuatan, saat ini semuanya masih impor. namun sebelum tahun 2005, beberapa pabrik di Indonesia masih memproduksi wol dan kain strimin yang menjadi bahan dasar pembuatan cross stitch tapi karena harga bahan baku semakin mahal sedangkan daya beli tidak terlalu besar maka akhirnya banyak pabrik yang menghentikan produksinya.

Di Cross Stitch Point, kerajinan cross stitch dijual baik dalam bentuk yang sudah jadi atau yang masih dalam bentuk bahan dasar yakni benang dan kain strimin serta ada pola didalamnya sehingga pembeli yang sudah paham cara menyulam cross stitch dapat membuat sendiri.

Sedangkan untuk harga, yang masih berbentuk kit mulai dari Rp 22.000 sampai Rp 340.000. sedangkan yang sudah jadi mulai dari Rp 40.000 sampai Rp 1.5 juta namun cross stitch point juga menerima pesanan pembuatan dan pengerjaan motif yang diinginkan pelanggan.

Di Cross Stitch Point, pembeli yang belum paham cara membuat karya cross stitch bila sudah membeli kit akan diberikan kursus kilat dan selanjutnya bisa membuat sendiri.

Cross Stitch Point
Jl Panglima Polim I No 94
Kebayoran
Phone : (021) 726-2408

Tentang buletin
Blog Berita Buletin Bisnis Blog ini Berisi Ringkasan info Bisnis dan Ekonomi/ This Blog consist of economic and business news. Bila anda tertarik untuk memberikan kritik atau saran atau membutuhkan informasi lebih lanjut, silahkan kirim melalui email ke buletinbisnis@yahoo.com/ If you have any critic, suggestion or need further information, please feel free to send the question to buletinbisnis@yahoo.com

12 Responses to Cross Stitch Point, Kembangkan Kerajinan Cross Stitch dengan Motif lokal

  1. Andrian says:

    Dear bu aryati,
    saya sangat terkesan dengan model2 yang ibu kembangkan

  2. suci says:

    saya sangat tertarik dgn cross stitch krn pola dan warnanya menarik. Apakah anda juga menyediakan jasa utk membingkai? dan berapa biayanya?

    • Aryati says:

      Ada bu,
      Biayanya beragam, sesuai ukuran dan tekstur yang dibutuhkan.
      Ibu bisa ke toko kami, atau melihat di fb kami Crosstitch Point
      Salam
      Aryati

  3. Juni says:

    Dear Ibu Aryati, design x-stitch ala Indonesia bagus sekali! Favorit saya : penari Bali dan batik. Dimana toko Ibu yang paling lengkap? Artikel yang saya baca tertanggal Juli 2008, apakah sekarang sudah ada toko terbaru?

    • Aryati says:

      maaf, karena gaptek, kita baru bisa balas sekarang., Toko kami masih ada di Panglima Polim I/94, Jakarta Selatan, telp 021-7262408, dan di ITC BSD lt UG blok D6 no 3A, telp 021-53161613, dan di Mal ambasador lt 2, jembatan 2 no 54, telp 021-5763120. atau bisa lihat di fb kami Crosstitch Point,
      Makasih banget atas perhatiannya
      Salam,
      Aryati

  4. marchella says:

    Dear Ibu Aryati… Saya sangat tertarik dengan hasil karya Ibu… Apakah Ibu mempunyai cabang usaha di kota Medan??

    • Aryati says:

      Maaf bu, saya belum ada di kota Medan,
      Ibu bisa melihat fb kami saja bu, di Crosstitch Point.
      Makasih sekali
      Salam
      Aryati

  5. Kristina says:

    Nama di Fb nya apa ya? Thx

  6. fenny says:

    hai bu aryati, salam kenal nih…saya hobby banget buat crosstich. Setelah saya tau kalau ibu aryati menjual motif batik untuk crosstich saya jadi tertarik deh…apakah ibu punya cabang di daerah bintaro atau sekitarnya nih. Terima kasih ya bu sebelumnya

  7. Maria says:

    Siang bu Aryati…
    Apakan ibu ada showroom di surabaya? saya memerlukan bahan kain crosstitch.
    Terima kasih.

  8. aviet says:

    Dear Ibu Aryati, Saya sangat menyukai kerajinan cross stitch, apakah ada kursus untuk itu?Thanks

Tinggalkan komentar